Obesitas bukan semata persoalan estetika. Kelebihan kadar lemak dalam tubuh ini cenderung berdampak buruk bagi kesehatan. Selain memicu sejumlah penyakit yang berhubungan dengan kardiovaskuler, obesitas juga meningkatkan risiko kanker prostat.
Dikutip Daily Mail, sebuah studi mengungkap bahwa lapisan lemak berlebih yang mengelilingi kelenjar prostat merangsang pengembangan sel-sel kanker.
Kanker prostat merupakan salah satu jenis penyakit yang menjadi momok pria. Kanker ini menyerang area prostat, yakni kelenjar di bawah kandung kemih pria yang berfungsi memproduksi cairan pelindung dan penyalur sperma.
Kanker prostat terjadi ketika sel-sel prostat tumbuh lebih cepat daripada kondisi normal sehingga membentuk benjolan atau tumor dengan tingkat keganasan bervariasi. Gejalanya antara lain timbulnya rasa sakit di area intim, sulit buang air kecil, dan disfungsi ereksi.
Studi yang melibatkan tim internasional ini menganalisis jaringan lemak di sekitar area prostat. Dipimpin Dr Ricardo Robeiro, studi menggunakan sampel lemak milik pasien kanker prostat yang menjalani operasi penyembuhan.
Sampel diklasifikasi menjadi dua kelompok berdasarkan ukuran tubuh pasien. Kelompok pertama berisi sampel lemak dari pasien dengan indeks massa tubuh kurang dari 25. Sedangkan kelompok kedua berisi sampel lemak milik pasien obesitas dengan indeks massa tubuh lebih 25.
"Kelebihan lemak di sekitar kelenjar prostat ternyata dapat mempengaruhi pertumbuhan dan tingkat keparahan kanker prostat," kata Dr Ribeiro yang memublikasikan temuannya dalam jurnal terbuka BMC Medicine
Dikutip Daily Mail, sebuah studi mengungkap bahwa lapisan lemak berlebih yang mengelilingi kelenjar prostat merangsang pengembangan sel-sel kanker.
Kanker prostat merupakan salah satu jenis penyakit yang menjadi momok pria. Kanker ini menyerang area prostat, yakni kelenjar di bawah kandung kemih pria yang berfungsi memproduksi cairan pelindung dan penyalur sperma.
Kanker prostat terjadi ketika sel-sel prostat tumbuh lebih cepat daripada kondisi normal sehingga membentuk benjolan atau tumor dengan tingkat keganasan bervariasi. Gejalanya antara lain timbulnya rasa sakit di area intim, sulit buang air kecil, dan disfungsi ereksi.
Studi yang melibatkan tim internasional ini menganalisis jaringan lemak di sekitar area prostat. Dipimpin Dr Ricardo Robeiro, studi menggunakan sampel lemak milik pasien kanker prostat yang menjalani operasi penyembuhan.
Sampel diklasifikasi menjadi dua kelompok berdasarkan ukuran tubuh pasien. Kelompok pertama berisi sampel lemak dari pasien dengan indeks massa tubuh kurang dari 25. Sedangkan kelompok kedua berisi sampel lemak milik pasien obesitas dengan indeks massa tubuh lebih 25.
"Kelebihan lemak di sekitar kelenjar prostat ternyata dapat mempengaruhi pertumbuhan dan tingkat keparahan kanker prostat," kata Dr Ribeiro yang memublikasikan temuannya dalam jurnal terbuka BMC Medicine