Ketika hamil, tidak sedikit wanita atau bahkan pria yang menjadi sangat protektif pada janin mereka sehingga menolak bercinta karena khawatir terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Sebenarnya tidak selalu seks selama hamil membahayakan. Hanya pada kondisi-kondisi inilah bercinta saat hamil menjadi terlarang. Perhatikan!
Ketika hamil, tidak sedikit pasangan yang menjadi sangat protektif pada janin mereka sehingga menolak bercinta karena khawatir terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Padahal seperti dikatakan para dokter ahli di situs Baby Center, pada sebagian besar kasus, bercinta saat hamil boleh-boleh saja.
Selama Anda tidak mengalami komplikasi, seks seharusnya bukan hal yang berisiko untuk dilakukan. Yang perlu Anda pahami, janin dilindungi selaput ketuban yang berisi cairan amnion dan plasenta serta otot rahim yang kuat. Sehingga ketika bercinta, hubungan seks tersebut tidak akan menggangu janin.
Apakah memang semua pasangan bisa bebas bercinta selama si istri hamil? Tentu saja tidak. Ada kondisi-kondisi kehamilan tertentu yang bisa membuat seks menjadi terlarang untuk dilakukan. Kondisi-kondisi seperti apa saja? Biasanya dokter akan melarang pasangan untuk bercinta jika Anda:
1. Menderita plasenta previa (plasenta terletak di dekat atau di atas leher rahim)
2. Berisiko keguguran
3. Pendarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya.
4. Sering kram perut.
5. Plasenta menutupi sebagian leher rahim
6. Bermasalah pada rahim.
7. Membran amnion (selaput ketuban) pecah.
Masih ada kondisi-kondisi lainnya yang biasanya akan disarankan dokter kandungan Anda untuk berhenti bercinta. Misalnya saja jika Anda punya sejarah melahirkan spontan pada kehamilan sebelumnya. Ketika hal itu terjadi, biasanya Anda akan disarankan untuk tidak berhubungan seks dulu di trimester kedua atau ketiga hingga minggu ke-37.
Apapun kondisi Anda selama kehamilan, jangan pernah takut atau malu untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan. Kalau dokter menasihati Anda untuk berhenti bercinta, pastikan Anda mendengarkan dengan baik penjelasannya. Apakah dia menyebutkan secara spesifik soal apa saja yang tidak boleh misalnya dilarang penetrasi atau memasukkan apapun ke Miss V atau melakukan aktivitas yang bisa membuat Anda orgasme.
Kalau memang Anda dilarang bercinta, cobalah eksplorasi hal-hal baru dalam mengekspresikan perasaan cinta dan sayang. Misalnya saja dengan berpelukan, berciuman, berkirim pesan cinta dan lain-lain.
Ketika hamil, tidak sedikit pasangan yang menjadi sangat protektif pada janin mereka sehingga menolak bercinta karena khawatir terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Padahal seperti dikatakan para dokter ahli di situs Baby Center, pada sebagian besar kasus, bercinta saat hamil boleh-boleh saja.
Selama Anda tidak mengalami komplikasi, seks seharusnya bukan hal yang berisiko untuk dilakukan. Yang perlu Anda pahami, janin dilindungi selaput ketuban yang berisi cairan amnion dan plasenta serta otot rahim yang kuat. Sehingga ketika bercinta, hubungan seks tersebut tidak akan menggangu janin.
Apakah memang semua pasangan bisa bebas bercinta selama si istri hamil? Tentu saja tidak. Ada kondisi-kondisi kehamilan tertentu yang bisa membuat seks menjadi terlarang untuk dilakukan. Kondisi-kondisi seperti apa saja? Biasanya dokter akan melarang pasangan untuk bercinta jika Anda:
1. Menderita plasenta previa (plasenta terletak di dekat atau di atas leher rahim)
2. Berisiko keguguran
3. Pendarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya.
4. Sering kram perut.
5. Plasenta menutupi sebagian leher rahim
6. Bermasalah pada rahim.
7. Membran amnion (selaput ketuban) pecah.
Masih ada kondisi-kondisi lainnya yang biasanya akan disarankan dokter kandungan Anda untuk berhenti bercinta. Misalnya saja jika Anda punya sejarah melahirkan spontan pada kehamilan sebelumnya. Ketika hal itu terjadi, biasanya Anda akan disarankan untuk tidak berhubungan seks dulu di trimester kedua atau ketiga hingga minggu ke-37.
Apapun kondisi Anda selama kehamilan, jangan pernah takut atau malu untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan. Kalau dokter menasihati Anda untuk berhenti bercinta, pastikan Anda mendengarkan dengan baik penjelasannya. Apakah dia menyebutkan secara spesifik soal apa saja yang tidak boleh misalnya dilarang penetrasi atau memasukkan apapun ke Miss V atau melakukan aktivitas yang bisa membuat Anda orgasme.
Kalau memang Anda dilarang bercinta, cobalah eksplorasi hal-hal baru dalam mengekspresikan perasaan cinta dan sayang. Misalnya saja dengan berpelukan, berciuman, berkirim pesan cinta dan lain-lain.