Beban pekerjaan memang tak hanya menguras energi fisik tapi juga otak dan psikologis. Kelelahan serta stres pun terjadi, dan pada pria efeknya adalah bisa membuat mereka kehilangan gairah bercinta.
Hal ini menurut penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas di Osakan dan Yokohama, Jepang. Diketahui, dibandingkan dengan pria yang beban pekerjaannya tidak besar, pria yang beban pekerjaannya besar cenderung lebih mudah kehilangan hasrat bercinta.
Itu karena, beban pekerjaan membuat pria seperti mengalami menopause dini. Gejalanya antara lain, tak berenergi, depresi, kehilangan gairah, hingga kesulitan ereksi. Dari hasil penelitian menunjukan kalau pria yang memiliki tipe pekerjaannya menantang, level testosteronnya cenderung rendah.
Dan hal tersebut berkaitan erat dengan gairah seksual pria. Penelitian ini melibatkan 183 pria dengan rata-rata usia 52 tahun. Seperti dilansir dari Telegraph.co.uk, level hormon testosteron mereka diperiksa melalui tes darah.
Peneliti menemukan adanya hubungan antara beban pekerjaan yang berat dengan menurunnya kadar testosteron dan memicu gejala menopause pada pria atau dikenal juga dengan andropause.
"Kami menemukan adanya hubungan antara karakteristik psikososial pekerjaan menunjukan adanya hubungan antara gejala andrapause pada pekerja pria Jepang di usia menengah," kata salah satu peneliti.
Gejala andropause seperti mudah lelah dan stres bukan hanya dipengaruhi perubahan hormon. Tapi juga level stres yang tinggi.
Hal ini menurut penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas di Osakan dan Yokohama, Jepang. Diketahui, dibandingkan dengan pria yang beban pekerjaannya tidak besar, pria yang beban pekerjaannya besar cenderung lebih mudah kehilangan hasrat bercinta.
Itu karena, beban pekerjaan membuat pria seperti mengalami menopause dini. Gejalanya antara lain, tak berenergi, depresi, kehilangan gairah, hingga kesulitan ereksi. Dari hasil penelitian menunjukan kalau pria yang memiliki tipe pekerjaannya menantang, level testosteronnya cenderung rendah.
Dan hal tersebut berkaitan erat dengan gairah seksual pria. Penelitian ini melibatkan 183 pria dengan rata-rata usia 52 tahun. Seperti dilansir dari Telegraph.co.uk, level hormon testosteron mereka diperiksa melalui tes darah.
Peneliti menemukan adanya hubungan antara beban pekerjaan yang berat dengan menurunnya kadar testosteron dan memicu gejala menopause pada pria atau dikenal juga dengan andropause.
"Kami menemukan adanya hubungan antara karakteristik psikososial pekerjaan menunjukan adanya hubungan antara gejala andrapause pada pekerja pria Jepang di usia menengah," kata salah satu peneliti.
Gejala andropause seperti mudah lelah dan stres bukan hanya dipengaruhi perubahan hormon. Tapi juga level stres yang tinggi.
