Hampir semua wanita usia produktif pasti pernah mengalami keterlambat menstruasi. Mereka yang telah berhubungan intim bisa saja menganggapnya sebagai tanda awal kehamilan. Tapi, bagaimana dengan mereka yang belum berhubungan intim?
Terlambat haid tak melulu menandai kehamilan. Gangguan siklus menstruasi ini juga bisa terjadi akibat sejumlah peristiwa yang menimpa tubuh, seperti dikutip dari laman pregnancy.about.com:
• Stres
Beban pikiran sangat berpengaruh terhadap kondisi tubuh, termasuk periode menstruasi. Kondisi pikiran yang tidak stabil dapat menurunkan produksi Gonadotropin-releasing hormone (GnRH), hormon yang menghambat terjadinya ovulasi atau menstruasi. Dalam kondisi stres berkepanjangan, sebaiknya hubungi dokter atau bidan untuk membantu.
• Sakit
Sakit tiba-tiba, sakit ringan, bahkan sakit berat juga bisa membuat menstruasi tertunda. Tak perlu khawatir, kondisi ini cukup wajar. Konsultasikan dengan dokter jika haid tetap tak kunjung datang.
• Rutinitas berubah
Perubahan rutinitas dalam hidup bisa berpengaruh pada kondisi fisik. Misalnya, mereka yang harus berganti shift kerja dari pagi menjadi malam.
• Ganti kontrasepsi
Mungkin Anda sedang mencoba metode kontrasepsi baru seperti pil KB. Peralihan jenis pengontrol kehamilan semacam ini seringkali mempengaruhi proses ovulasi. Hal ini biasa terjadi hingga tubuh menyesuaikan dengan pola baru.
• Obesitas
Kelebihan berat badan berpengaruh pada sistem hormonal di tubuh. Dalam kasus tertentu, kondisi ini bahkan bisa menghentikan menstruasi. Lakukan diet atau pengaturan berat badan untuk membuat siklus menstruasi berjalan normal.
• Kurang berat badan
Tak hanya kegemukan, kekurangan berat badan juga tak baik sistem hormonal tubuh. Gangguan hormonal yang disebut amenorrhea ini bisa diatasi dengan melakukan program penambahan berat badan. Masalah ini biasa terjadi pada wanita supersibuk dan atlet.
• Salah hitungan
Mayoritas wanita memiliki siklus menstruasi 28 hari. Namun, faktor lingkungan seringkali membuat siklus menstruasi bisa berubah dengan kisaran 22 sampai 36 hari. Siklus dihitung dari hari pertama menstruasi sampai hari terakhir sebelum menstruasi di bulan berikutnya. Jadi pastikan hitungan Anda.
• Peri-menopause
Kasus ini biasa terjadi pada masa transisi memasuki masa menopause. Tak hanya terlambat datang bulan, pada masa ini wanita juga sering mengalami menstruasi yang sedikit tak wajar. Bisa jadi darah yang keluar sangat sedikit, atau bahkan terlalu banyak dibarengi siklus yang sangat tak beraturan. Tapi tenang, semua ini normal.
• Menopause
Pada masa ini bukan saja terlambat datang bulan, tapi selamanya tak akan mengalami menstruasi lagi. Wanita tak lagi subur atau mengalami ovulasi ketika masuk masa menopause. Menopause bisa terjadi secara alamiah karena faktor usia, tapi bisa juga akibat penyakit atau terapi medis seperti kemoterapi.
Terlambat haid tak melulu menandai kehamilan. Gangguan siklus menstruasi ini juga bisa terjadi akibat sejumlah peristiwa yang menimpa tubuh, seperti dikutip dari laman pregnancy.about.com:
• Stres
Beban pikiran sangat berpengaruh terhadap kondisi tubuh, termasuk periode menstruasi. Kondisi pikiran yang tidak stabil dapat menurunkan produksi Gonadotropin-releasing hormone (GnRH), hormon yang menghambat terjadinya ovulasi atau menstruasi. Dalam kondisi stres berkepanjangan, sebaiknya hubungi dokter atau bidan untuk membantu.
• Sakit
Sakit tiba-tiba, sakit ringan, bahkan sakit berat juga bisa membuat menstruasi tertunda. Tak perlu khawatir, kondisi ini cukup wajar. Konsultasikan dengan dokter jika haid tetap tak kunjung datang.
• Rutinitas berubah
Perubahan rutinitas dalam hidup bisa berpengaruh pada kondisi fisik. Misalnya, mereka yang harus berganti shift kerja dari pagi menjadi malam.
• Ganti kontrasepsi
Mungkin Anda sedang mencoba metode kontrasepsi baru seperti pil KB. Peralihan jenis pengontrol kehamilan semacam ini seringkali mempengaruhi proses ovulasi. Hal ini biasa terjadi hingga tubuh menyesuaikan dengan pola baru.
• Obesitas
Kelebihan berat badan berpengaruh pada sistem hormonal di tubuh. Dalam kasus tertentu, kondisi ini bahkan bisa menghentikan menstruasi. Lakukan diet atau pengaturan berat badan untuk membuat siklus menstruasi berjalan normal.
• Kurang berat badan
Tak hanya kegemukan, kekurangan berat badan juga tak baik sistem hormonal tubuh. Gangguan hormonal yang disebut amenorrhea ini bisa diatasi dengan melakukan program penambahan berat badan. Masalah ini biasa terjadi pada wanita supersibuk dan atlet.
• Salah hitungan
Mayoritas wanita memiliki siklus menstruasi 28 hari. Namun, faktor lingkungan seringkali membuat siklus menstruasi bisa berubah dengan kisaran 22 sampai 36 hari. Siklus dihitung dari hari pertama menstruasi sampai hari terakhir sebelum menstruasi di bulan berikutnya. Jadi pastikan hitungan Anda.
• Peri-menopause
Kasus ini biasa terjadi pada masa transisi memasuki masa menopause. Tak hanya terlambat datang bulan, pada masa ini wanita juga sering mengalami menstruasi yang sedikit tak wajar. Bisa jadi darah yang keluar sangat sedikit, atau bahkan terlalu banyak dibarengi siklus yang sangat tak beraturan. Tapi tenang, semua ini normal.
• Menopause
Pada masa ini bukan saja terlambat datang bulan, tapi selamanya tak akan mengalami menstruasi lagi. Wanita tak lagi subur atau mengalami ovulasi ketika masuk masa menopause. Menopause bisa terjadi secara alamiah karena faktor usia, tapi bisa juga akibat penyakit atau terapi medis seperti kemoterapi.