Gejala yang terkesan tak genting seringkali membuat banyak orang terlambat menyadari gangguan kesehatan jantung. Baru sadar setelah mengalami serangan yang tak jarang berujung fatal. Ketika aliran darah ke jantung terhambat, serangan jantung terjadi. Jika aliran darah tidak dipulihkan dengan cepat, kekurangan oksigen dapat menyebabkan kerusakan pada bagian dari otot jantung dan dapat berujung kematian.
Pengobatan untuk serangan jantung memiliki kesempatan yang lebih baik untuk meminimalkan kerusakan pada jantung jika diberikan dalam waktu satu jam dari gejala pertama. Agar tak terjebak serangan fatal, lakukan upaya pencegahan sejak dini dengan menerapkan gaya hidup sehat. Hindari pula 7 Faktor Risiko Pemicu Gangguan Jantung berikut ini.
1. Merokok
Kebiasaan ini merupakan faktor risiko terbesar yang memicu gangguan kardiovaskuler. Bukan hanya mereka yang mengisap batang rokok menyala, tapi juga mereka yang terjebak sebagai perokok pasif, termasuk anak-anak dan bayi.
Catatan American Heart Association, terdapat hampir 440 ribu kematian setiap tahun di negara tersebut yang terkait kepulan asap rokok. Karenanya, menghentikan kebiasaan merokok perlu segera Anda lakukan untuk melindungi kesehatan diri sendiri dan orang di sekitarnya.
2. Kurang gerak
Ini bisa diartikan kurang olahraga. Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa aktivitas kebugaran efektif mengurangi risiko penyakit jantung sekaligus memperpanjang harapan hidup.
Olahraga setidaknya 30 menit sehari membantu menurunkan tekanan darah, menurunkan kolesterol dan menjaga berat badan di tingkat sehat. Ini semua merupakan faktor penting dalam meningkatkan kesehatan jantung.
3. Pola makan tak sehat
Pemilihan menu harian yang tak sehat berkontribusi besar memperburuk sistem kardiovaskuler yang pada akhirnya merugikan kesehatan jantung. Karenanya, cobalah mulai menerapkan diet sehat dengan memperbanyak konsumsi makanan yang bersahabat bagi jantung seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein, susu rendah lemak, kacang-kacangan, dan asam lemak omega-3.
Imbangi diet dengan membatasi asupan makanan cepat saji atau olahan yang cenderung tinggi lemak. Jika perlu, libatkan ahli gizi untuk merancang pola makan lezat yang menunjang kesehatan jantung dan tubuh secara keseluruhan.
4. Stres berkepanjangan
Beban pikiran agaknya sudah menjadi bagian hidup sehari-hari. Wajar memang. Namun, pengelolaan stres yang buruk akan memengaruhi kondisi kesehatan yang rentan membahayakan jantung. Karenanya cobalah belajar mengendalikan stres dengan cara sehat. Hindari melampiaskan stres dengan bertingkah tak sehat seperti konsumsi alkohol atau makanan yang rentan mengganggu kolesterol dan tekanan darah.
5.Konsumsi alkohol
Sejumlah studi memang membuktikan bahwa konsumsi wine secara moderat membantu meningkatkan kesehatan jantung. Namun, orang seringkali sulit mengontrol diri dan terjebak mengonsumsi alkohol secara berlebihan. Ingat, konsumsi alkohol berlebihan rentan meningkatkan tekanan darah yang jelas meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.
6. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan faktor utama yang memicu serangan jantung dan stroke secara langsung. Karenanya, selalu kontrol tekanan darah dengan gaya hidup sehat. Kurangi asupan garam, olahraga teratur, berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, dan mengelola stres dengan baik.
7. Kadar kolesterol tinggi
Sama seperti tekanan darah tinggi, tingginya kadar kolesterol jahat dalam tubuh juga mengganggu sistem kardiovaskuler yang memicu serangan jantung dan stroke. Selain olahraga teratur, batasi asupan makanan mengandung kolesterol tinggi dan perbanyak makanan yang membantu meredam kolesterol jahat.
sumber: sindopedia.com