Kamis, 18 Oktober 2012

Rahasia Kesuksesan K-Pop di Dunia

Rahasia Kesuksesan K-Pop

Artikel Zamrud Hijau - Setelah Gangnam Style berhasil menggoyang pasar musik barat, posisi K-Pop di dalam kancah industri permusikan dunia semakin menunjukan superioritasnya. Mengapa K-pop kini bisa begitu populer? Apakah sekedar hoki? Atau semua memang sudah direncanakan semenjak bertahun-tahun yang lalu?



Sebagian besar dari kita mungkin baru mengenal K-pop semenjak 2-3 tahun belakangan ini. Padahal sebenarnya, genre tersebut sudah lumayan tua lho. Menurut npr, K-pop sudah muncul semenjak 20 tahun yang lalu. Tapi memang, gaungnya baru meledak semenjak beberapa tahun terakhir ini.
Dulu, musik-musik dari artis J-pop (Japanese pop) seperti L’Arc~en~Ciel atau Ayumi Hamasaki mungkin lebih sering kita dengarkan daripada musik-musik artis K-pop seperti TVXQ atau BoA. Tapi sekarang, kedudukannya sudah terbalik. Waktu demi waktu, K-pop semakin menonjol dan semakin diakui masyarakat dunia, melompati kepopuleran musik J-pop yang dulu merajai genre musik Asia. Mengapa bisa begitu? Menurut sumber yang sama, berikut adalah 3 alasan mengapa musik K-pop bisa berkembang hingga sepesat sekarang.

1. Korea Selatan memperlakukan industri musik pop mereka sama seperti cara mereka memperlakukan industri mobil. Menyadari bahwa negara mereka adalah negara yang kecil, mereka memilih untuk bermain di panggung yang lebih besar –panggung internasional. Para pemilik industri musik merubah penyanyi muda di negara itu menjadi bintang-bintang pop, dan mengirim mereka untuk melakukan tur di negara-negara Asia.

2. Perusahaan rekaman Korea Selatan punya cara tersendiri untuk memperkenalkan musik-musik baru dari artis-artis mereka, yaitu dengan menggunakan video musik (kurang lebih sama seperti di Jepang). Istilahnya, mereka menyajikan ‘tontonan musik’. Cara penyajian seperti ini berbeda dari kebanyakan perusahaan rekaman negara-negara lain yang sudah puas ketika lagu baru dari artis mereka meluncur pertama kali via radio.

3. Berlawanan dengan kebijakan perusahaan rekaman Jepang, perusahaan rekaman Korea justru memanfaatkan media video streaming seperti YouTube dengan amat baik (Walaupun video musik dari artis J-pop sama kerennya dengan video musik artis K-pop, biasanya perusahaan rekaman Jepang menjadikan video musik artis mereka sebagai komoditi, sehingga aksesnya amat dibatasi dari media luar selain televisi).

Dari kepopuleran video-video musik inilah para pemilik perusahaan rekaman Korea dapat mengetahui di negara mana saja artis mereka mendulang kepopuleran. Mereka lalu membidik negara-negara tersebut untuk dijadikan sasaran tour mereka selanjutnya.

sumber