Senin, 22 Oktober 2012

Dampak Negatif Untuk Tv Berlebihan Terhadap Pernikahan



[imagetag]


Bagi beberapa orang acara televisi bisa sangat menghibur, tetapi bagi sebagian lainnya justru berikan dampak negatif. Tahukan Anda bahwa menonton televisi berlebihan bisa berdampak buruk bagi kehidupan pernikahan?

Menonton televisi tanpa kenal batas dan aturan dapat berpotensi merusak keharmonisan rumah tangga. Kok bisa? Berikut tiga alasan mengapa program televisi bisa berdampak negatif pada kehidupan pernikahan.

1. Hilangnya Waktu

Kebiasaan menonton televisi yang berlebihan bisa membuat waktu bersama orang tersayang jadi berkurang. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Elisabeth Jones menunjukkan adanya korespondensi negatif antara keluarga yang menghabiskan waktu dengan menonton televisi dengan keluarga yang sering mengobrol. Korespondensi negatif tersebut bisa terjadi pada pasangan menikah atau yang sudah memiliki anak.

Menonton televisi bisa menciptakan suasana yang nyaman dengan adanya kedekatan fisik. Namun dalam pernikahan, kedekataka fisik saja tidaklah cukup. Komunikasi lancar adalah salah satu yang terpenting. Jadi, terlalu sering menonton televisi seringkali mengurangi waktu berkualitas untuk berkomunikasi dan fokus terhadap pasangan.

2. Presepsi yang Salah

Banyak program televisi yang tidak menggambarkan kehidupan pernikahan secara akurat. Reality show merupakan acara televisi yang paling memberikan pemahaman serta pandangan yang tidak tepat dan bahkan beberapa pakar pernikahan menentang acara-acara tersebut.

Diane Thurlow, pakar 'Healthy Marriage Counseling' mengatakan bahwa reality show seperti 'The Bachelor' atau 'Who Wants to Marry a Millionare?' membuat pernikahan tampak seperti permainan yang mengabaikan langkah penting dalam membangun hubungan.

Pernyataan itu pun disetujui oleh pakar perkawinan, Marlin Shultz. Ia mengatakan bahwa kurangnya waktu dalam acara tersebut membuat pasangan sulit membangun hubungan asmara dengan pondasi yang kuat. Menurut Marlin, hubungan pernikahan yang bahagia dibangun oleh kerja keras serta komitmen antara kedua belah pihak.

3. Adanya Penurunan Nilai

Acara televisi seringkali menyajikan tayangan yang tidak memiliki nilai baik terhadap kehidupan. Sekitar tahun 1990-an, komedi situasi, drama sinetron dan acara lainnya menekankan pada kehidupan keluarga yang disfungsional atau orang tua tunggal. Terlepas dari keyakinan seseorang, pernikahan membutuhkan nilai-nilai dasar yang dapat berfungsi dengan baik. Acara televisi yang memperlihatkan kekasaran emosional, kritik berlebihan, keras kepala, egois, ketidakjujuran, tak setia dan sifat terlalu mengontrol dapat merusak pemahaman orang mengenai nilai dalam sebuah kehidupan rumah tangga yang sehat dan bahagia.

Sumber
#98fcde