Selasa, 31 Juli 2012

Sejarah Bangsa Viking

Bangsa Viking adalah suku bangsa dari Skandinavia yang berprofesi sebagai pedagang, peladang, dan paling terkenal sebagai perompak (seringkali setelah gagal berniaga) yang di antara tahun 800 dan 1050 menjarah, menduduki dan berdagang sepanjang pesisir, sungai dan pulau di Eropa dan pesisir timur laut Amerika Utara, serta bagian timur Eropa sampai ke Rusia dan Konstantinopel.

Mengenal Bangsa Viking

Mereka memanggil diri mereka sebagai Norsemen (orang utara), Kata tersebut mungkin berasal dari Vik, sebuah Kota pusat perompak di Norwegia .Ketika para Norsemen pergi 'sebagai seorang Viking', berarti mereka bertarung sebagai seorang perompak. Bangsa Viking Swedia yang menetap di Eropa Timur mungkin disebut sebagai Runs, dan jadilah Rusia sebagai nama mereka. Sedangkan sumber-sumber utama Russia dan Bizantium menyebut mereka dengan nama Varangian. Sampai sekarang orang Skandinavia modern masih merujuk kepada diri mereka sebagai nordbor (penduduk utara).

Leif Eriksson, yang dalam saga Islandia dikatakan keturunan para pemimpin Viking Norwegia yang mendirikan perkampungan Eropa pertama di Greenland sekitar tahun 985, kemungkinan besar adalah orang Eropa pertama yang menemukan Amerika sekitar tahun 1000. Perkampungan yang didirikannya kemungkinan besar adalah di L'Anse aux Meadows, yaitu di Newfoundland dan Labrador, Kanada.

Istilah Abad Viking telah dipakai untuk menyebut periode sejarah Skandinavia dari tahun 800 sampai 1066, yaitu sampai pada kematian dari Harald III Sigurdsson. Para Viking menyebut diri mereka atas symbol dari keberanian mereka di saat berperang, dimana mereka berperang dengan berjalan kaki dan membawa pedang, tombak, serta kapak, sedangkan para petingginya menggunakan kuda perang. Dan pasukan “Penghantam” atau bisa juga di sebut “Berserker”, merekalah yang memimpin serangan.

Berserker adalah bangsa Norse dengan ciri khas ‘tanpa mengenakan baju perang besi’, dengan tampang yang bengis dan tubuh yang kekar, serta sifatnya yang brutal. Sebelum berperang mereka biasanya mabuk-mabukan dan menggunakan narkotika sehingga mereka menjadi gila dalam perperangan, serta mereka melakukan ritual penyembahan kepada Dewa mereka, yaitu “Odin”(Dewa perang bangsa Viking) agar mereka selamat dalam berperang.

Dewa Odin pada Mitologi Nordik, merupakan pemimpin para dewa yang memiliki peran sebagai : Dewa Kebijaksanaan, Dewa Perang dan Pertempuran, dan Dewa Kematian. Dia dan istrinya Frigg, adalah penguasa Asgard, termasuk Valhalla yang merupakan surga bangsa Viking setelah kematian, tempat dimana mereka akan dijamu oleh Dewa Odin sebagai para pahlawan yang tewas dalam pertempuran. Valhalla berada pada Ibukota dari Sembilan Dunia, yaitu Asgard, dimana kota tersebut merupakan dunia para Æsir, yaitu golongan Dewa-Dewi tinggi yang peling berkuasa.

Sejarah Bangsa Viking

Para Viking umumnya terkenal karena merupakan pelaut yang tangguh. Kapal-kapal kayu yang mereka buat yang disebut kapal panjang, merupakan sebuah konstruksi kapal laut yang sangat kokoh, ringan, dan mempunyai bagian bawah yang datar yang memungkinkan mereka untuk berlayar di sungai yang dangkal dan juga di perairan terbuka. Dengan kapal ini Bangsa Viking dapat berpetualang jauh sampai ke daerah Rusia dan Ukraina, kadang-kadang mereka merampok dengan menyisir kota konstantinopel yang sering juga disebut Miklagard (kota besar).

Namun,tidak semua Bangsa Viking perompak,di tanah airnya, mereka adalah petani dan nelayan, pedangan dan perajin. Banyak diantara mereka pergi bersama perompak dan hidup di Prancis utara, Inggris Utara, dan Irlandia. Kerap kali mereka menyerang Inggris dan Irlandia, lalu menjarah hingga ke Gibraltar dan Mediterania.

Sampai pada perang di Hafrsfjord dekat Stavanger sekitar tahun 872 yang dimenangkan oleh Raja Harad Faihair sekaligus memperkuat posisinya sebagai penguasa area yang lebih besar. Dikarenakan tidak adanya sumber tertulis, maka yang diketahui mengenai jaman ini banyak berdasar pada penemuan arkeologi serte cerita-cerita yang beredar pada masyarakat yang diturunkan secara turun-temurun yang kemudian menjadi suatu kepercayaan dalam diri masyarakat.

Sampai pada akhirnya Era Viking mencapai pada puncaknya di tahun 1066 ketika Raja Norwegia, Harald hardruler dan serdadunya dikalahkan pada Perang Stamford Bridge di England. Sekaligus perang tersebut menyebabkan proses Kristenisasi Skandinavia yang berlangsung secara bertahap dan mengakibatkan proses penjelajahan bangsa Viking semakin berkurang bahkan berhenti. [sumber]