Zona Malam -Tanpa disadari waktu begitu cepat berjalan. Serasa baru beberapa hari hiruk pikuk menyiapkan UN, saat ini tiba saatnya untuk mengikuti ujian Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Begitulah dinamika proses perjalanan hidup, yang hampir waktu manusia sebagian besar habis untuk menempuh pendidikan formal. Akan sangat terasa sekali apabila harus terus menempuh jenjang pendidikan hingga S3.
Tidak bisa dipungkiri, hampir semua calon mahasiswa ingin masuk di kampus favorit dengan jurusan yang favorit pula. Bisa masuk di PTN merupakan kebangaan tersendiri oleh calon mahasiswa, apalagi bisa lolos dijurusan yang memang menjadi impian. Nah, bagaimana yang tidak lolos PTN? Apakah perlu sakit hati dan frustasi? Jawabnya tidak perlu. Untuk menjadi sukses tidak selalu bergantung dari kampus tempat studi, melainkan dari diri mahasiswa itu sendiri. Terus, bagaimana solusi bagi mereka yang gagal SNMPTN?
Pertama, jika Anda memang hanya mau kuliah di PTN, Anda bisa mengambil ujian SNPTN di tahun yang akan datang. Resikonya anda harus belajar baik-baik untuk bisa lolos SNMPTN di tahun berikutnya. Cara pertama ini memili sisi bagus. Sisi bagus pertama adalah calon mahasiswa bisa menyiapkan dirinya baik-baik untuk mengikuti SNMPTN di tahun yang akan datang. Sissi buruk kedua adalah calon mahasiswa akan kehilangan waktu satu tahun untuk kuliah dibandingkan teman-teman lain yang satu angkatan.
Kedua, untuk menggapai cita-cita tidak selalu harus masuk PTN. Jika memang tidak beruntung masuk PTN, ada banyak PTS dengan prestasi dan reputasi bagus. Bahkan dibeberapa kasus, bayak PTS menawarkan biaya kuliah lebih murah daripada PTN. Jika memang demikian, mengapa tidak membulatkan tekad untuk serius masuk PTS? Jika belajar serius, pasti akan memiliki kualitas setara dengan teman-teman alumni PTN ternama. Semua kembali ke diri calon mahasiswa.
Ketiga, Untuk memenuhi ambisi masuk PTN, tidak jarang calon mahasiswa kuliah di PTS ketika ujian SNMPTN pertama tidak lolos. Sambil menunggu waktu calon mahasiswa kuliah di PTS kemudian mencoba SNMPTN lagi. Jika lolos SNMPTN ada yang memutuskan untuk kuliah rangkap dan pula yang akhirnya memilih pindah ke PTN. Sekali lagi semua kembali ke diri calon mahasiswa.
Kuliah dimanapun sama saja baik PTN maupun PTS (lihat perbandingan PTN dan PTS di artikel ini). Menurut pemahaman saya, semua kembali ke diri masing – masing calon mahasiswa. Saya pribadi mendapatkan kesempatan untuk masuk PTN melalui jalur PBUD (Pemilihan Bibit Unggul Daerah). Namun saya memutuskan untuk tidak melanjutkan dan memilih kuliah di PTS, meskipun berkas seleksi PTN sudah masuk semua. Alasan ketika itu begitu sederhana, yaitu jurusan yang ditawarkan tidak sesuai dengan minat saya. Puji syukur kehadirat Allah SWT, meskipun alumni PTS, toh saya tidak kalah bersaing dengan teman-teman alumni PTN. Begitu lulus S1 di PTS, saya lolos beasiswa ADS untuk melanjutkan S2 di Australia dan selanjutnya mendapatkan beasiswa S3 lagi untuk studi di Australia. Bahkan yang menjadikan saya lebih kaget hampir tidak percaya sendiri adalah adanya kesempatan pengalaman mengajar di kampus 2 ternama di Australia. Akhir kata, jika belum tidak diterima di PTN, jangan kecil hati. Ada banyak cara menuju sukses. Sukses buat Anda semua!
Pertama, jika Anda memang hanya mau kuliah di PTN, Anda bisa mengambil ujian SNPTN di tahun yang akan datang. Resikonya anda harus belajar baik-baik untuk bisa lolos SNMPTN di tahun berikutnya. Cara pertama ini memili sisi bagus. Sisi bagus pertama adalah calon mahasiswa bisa menyiapkan dirinya baik-baik untuk mengikuti SNMPTN di tahun yang akan datang. Sissi buruk kedua adalah calon mahasiswa akan kehilangan waktu satu tahun untuk kuliah dibandingkan teman-teman lain yang satu angkatan.
Kedua, untuk menggapai cita-cita tidak selalu harus masuk PTN. Jika memang tidak beruntung masuk PTN, ada banyak PTS dengan prestasi dan reputasi bagus. Bahkan dibeberapa kasus, bayak PTS menawarkan biaya kuliah lebih murah daripada PTN. Jika memang demikian, mengapa tidak membulatkan tekad untuk serius masuk PTS? Jika belajar serius, pasti akan memiliki kualitas setara dengan teman-teman alumni PTN ternama. Semua kembali ke diri calon mahasiswa.
Ketiga, Untuk memenuhi ambisi masuk PTN, tidak jarang calon mahasiswa kuliah di PTS ketika ujian SNMPTN pertama tidak lolos. Sambil menunggu waktu calon mahasiswa kuliah di PTS kemudian mencoba SNMPTN lagi. Jika lolos SNMPTN ada yang memutuskan untuk kuliah rangkap dan pula yang akhirnya memilih pindah ke PTN. Sekali lagi semua kembali ke diri calon mahasiswa.
Kuliah dimanapun sama saja baik PTN maupun PTS (lihat perbandingan PTN dan PTS di artikel ini). Menurut pemahaman saya, semua kembali ke diri masing – masing calon mahasiswa. Saya pribadi mendapatkan kesempatan untuk masuk PTN melalui jalur PBUD (Pemilihan Bibit Unggul Daerah). Namun saya memutuskan untuk tidak melanjutkan dan memilih kuliah di PTS, meskipun berkas seleksi PTN sudah masuk semua. Alasan ketika itu begitu sederhana, yaitu jurusan yang ditawarkan tidak sesuai dengan minat saya. Puji syukur kehadirat Allah SWT, meskipun alumni PTS, toh saya tidak kalah bersaing dengan teman-teman alumni PTN. Begitu lulus S1 di PTS, saya lolos beasiswa ADS untuk melanjutkan S2 di Australia dan selanjutnya mendapatkan beasiswa S3 lagi untuk studi di Australia. Bahkan yang menjadikan saya lebih kaget hampir tidak percaya sendiri adalah adanya kesempatan pengalaman mengajar di kampus 2 ternama di Australia. Akhir kata, jika belum tidak diterima di PTN, jangan kecil hati. Ada banyak cara menuju sukses. Sukses buat Anda semua!
sumber : http://ureport.vivanews.com/news/read/324999-tak-lolos-snmptn-bukan-akhir-segalanya
Baca juga - klik di sini Pics Hot