Minggu, 30 September 2012

Perdebatan Seputar Metode Pencegah Kehamilan

 
Sejumlah mitos berkembang terkait sejumlah metode kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Cerita yang muncul tanpa asal usul jelas itu begitu mudah menghasut tanpa teori medis yang tepat.

Seperti dikutip dari laman Times of India, berikut sejumlah jawaban atas mitos-mitos yang berkembang terkait kontrasepsi atau metode pencegah kehamilan.

Pil KB picu kenaikan berat badan
Fakta: Salah. Memang banyak yang enggan memilih pil kontrasepsi karena khawatir berat badan tak terkontrol. Nyatanya, pil kontrasepsi mengandung dua hormon wanita sintetis: estrogen dan progesteron. Meski kandungan hormon ini memicu retensi cairan, konsumsi pil ini tidak akan memicu berat badan berlebih.

Ejakulasi di luar vagina dijamin tak hamil
Fakta: Belum tentu. Tak peduli berapa cepat kemampuan pasangan menarik diri menjelang ejakulasi, cara ini bukan jaminan mencegah kehamilan. Ini karena cairan yang dikeluarkan sebagai pelumas sebelum ejakulasi juga memungkinkan kandungan sperma. Metode 'penarikan' mungkin memang memperkecil risiko kehamilan, namun ini tidak 100 persen 'aman'.

Tidak mungkin hamil jika bercinta saat menstruasi
Fakta: Hampir semua orang berpikir bahwa wanita tak mungkin bisa hamil melalui hubungan intim yang dilakukan saat menstruasi. Namun, pakar seksualitas dari Universitas Indiana, Aaron Carroll, memastikan kemungkinan itu.

Carroll mengatakan, sperma yang masuk ke rahim wanita saat menstruasi bisa menunggu selama satu pekan untuk melakukan pembuahan. Ia sedikit meragukan sistem pengontrol kehamilan dengan KB. “Jangan dikira tak bisa hamil saat berhubungan intim di luar masa subur.”

Kontrasepsi tak perlu untuk wanita di atas 35 tahun
Fakta: Memang banyak yang berpikir bahwa memasuki usia 30an tahun otomatis kesuburan berkurang. Ini bisa jadi tak salah, namun bukan berarti kehamilan tak mungkin terjadi. Selama wanita itu masih mengalami menstruasi, itu tandanya ia masih memiliki kesempatan hamil. Buktinya, ada sejumlah wanita usia 40an yang hamil.
Tidak mengalami orgasme dapat mencegah kehamilan
Fakta: Jika Anda berpikir menghindari orgasme akan membantu mencegah kehamilan, itu artinya Anda telah mengorbankan kenikmatan seksual untuk sesuatu yang sia-sia. Kehamilan terjadi ketika sperma membuahi sel telur wanita. Tidak perlu syarat orgasme untuk bisa hamil.

Memakai dua kondom lebih aman
Fakta: Memakai satu kondom sudah cukup untuk mencegah kehamilan. Yang penting, pastikan kondom berkualitas baik. Memakai dua kondom sekaligus rawan 'kecelakaan'. Memakai dua kondom justru memungkinkan gesekan antarkondom yang memicu robekan dan kebocoran. Kondom di lapisan luar juga lebih mungkin lepas dan tertinggal di dalam.