Jumat, 28 September 2012

7 Warna Pengaruhi Seks Hingga Nafsu Makan


Kehidupan seks, mood, nafsu makan, dan bagaimana otak kita bekerja. Semua terpengaruh perbedaan warna yang melingkupinya.

"Banyak orang tidak menyadari efek warna terhadap kehidupan dan perilaku mereka," kata Kenneth Fehrman, penulis buku 'Color: The Secret Influnce', seperti dikutip mirror.co.uk.

Fehrman pun memperlihatkan bagaimana perbedaan warna bisa memengaruhi kehidupan Anda!

Ungu
Ini adalah warna paling seksi yang cocok Anda terapkan di ruang tidur. Sebuah survei menemukan bahwa orang yang menghabiskan banyak waktu di ruang dengan warna interior ungu cenderung memiliki kehidupan seksual membara. Sementara mereka yang menghabiskan banyak waktu di ruang bercorak abu-abu cenderung memiliki hasrat seksual lebih rendah, seperti dikutip Littlewood.com.

Biru
Jika Anda sedang dalam program diet penurunan berat badan, coba ciptakan nuansa biru di dapur. Sebuah studi mengungkap bahwa mereka yang makan di ruang dengan interior biru cenderung menyantap kalori lebih sedikit dibandingkan mereka yang makan di ruang bercat merah atau kuning.

"Biru adalah penekan nafsu makan. Dalam sejumlah percobaan, banyak orang tidak sanggup menyantap makanan berwarna biru," ujar Fehrman. "Kita memiliki naluri untuk menghindari makanan biru, atau apapun yang berhubungan dengan biru."

Merah muda
Studi menemukan bahwa rona feminin warna merah muda memberikan efek menenangkan bagi tubuh dan mengurangi stres otot. Warna ini dianggap cocok untuk meredam amarah dan cemas.

Dr Alexander Schauss, direktur Institut Riset Biososial dan Medis di Amerika adalah orang pertama yang membuktikan keteduhan warna ini mampu meredam kemarahan dan kecemasan pada 1970an. Dan, sejak saat itu, banyak penjara di negara itu sengaja bercat merah muda demi menciptakan ketenangan.

"Bahkan, ketika seseorang mencoba untuk marah atau berlaku agresif di hadapan warna merah muda, ia tidak akan sanggup. Otot-otot jantung tidak mampu berdegup kecang," ujarnya Schauss.

Merah
Peneliti University of Rochester, New York, menemukan bahwa warna merah mampu membuat pria lebih tertarik terhadap lawan jenis. Hampir 100 pria yang ditunjukkan foto-foto perempuan berbalut pakaian berwarna yang berbeda cenderung menjatuhkan pilihan kepada wanita berpakaian merah.

Demikian juga sebaliknya, wanita menilai pria berpakaian merah lebih menarik. "Ini terkait pikiran manusia yang tanpa sadar mengasosiasikan warna merah dengan gairah dan kekuasaan," kata peneliti.

Kuning
Studi menunjukkan bahwa warna kuning meningkatkan konsentrasi dengan mengaktifkan sistem saraf otak. Inilah mungkin kenapa mayoritas kertas post-it umumnya berwarna kuning. Ikon senyum atau smiley juga memilih warna kuning karena dianggap memicu pelepasan hormon serotonin yang menciptakan perasaan bahagia.

Psikolog warna, Kate Nightingale, mengatakan, respons tubuh terhadap warna sering dikaitkan dengan pengalaman kita tentang alam. "Ketika kita melihat warna tertentu, itu membuat kita merasa perasaan tertentu. Misalnya, kuning membuat Anda berpikir tentang matahari dan musim panas yang hangat," ujar

Hijau
Warna yang muncul di tengah-tengah spektrum warna ini memiliki efek menyejukkan dan menenangkan. Sebuah survei menunjukkan bahwa konsumen cenderung merasa santai dan tanpa sadar menghabiskan waktu lebih banyak untuk berbelanja di pertokoan yang menyajikan nuansa hijau.

Sejumlah psikolog warna juga menyarankan tema warna ini untuk ruang tunggu pasien atau tempat-tempat yang rentan menimbulkan rasa cemas. Mengecat ruang kerja dengan warna hijau juga disarankan untuk memaksimalkan kinerja.

Putih
Meski putih dikaitkan dengan kesederhanaan, tes yang dilakukan Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA, menemukan bahwa pekerja yang berkantor di ruangan bernuansa putih memiliki semangat kerja rendah dibandingkan yang bekerja di ruang bernuansa pastel.

Namun, putih juga merupakan warna yang menenangkan. Dalam sebuah percobaan, orang cenderung memiliki getaran tangan sebagai indikator kecemasan yang rendah saat berada di ruang bernuansa putih.

Kate Nightingale mengatakan, "Putih menunjukkan kejujuran dan kemurnian. Memakai pakaian putih juga terbukti membuat orang bertindak lebih altruistik, itulah mengapa para dokter dan perawat mengenakan warna ini."

Hitam
Sering dipandang sebagai warna yang kuat, yang juga dapat diartikan sebagai agresivitas. Tak heran jika warna ini kemudian diidentikkan dengan maskulisnitas. "Memakai pakaian hitam bisa memengaruhi diri menjadi lebih agresif," ujar Nightingale