Zona Malam - Spanyol akhirnya dikukuhkan sebagai juara Piala Eropa 2012 usai menaklukan ketangguhan Italia 4-0 di Kiev, Senin 1 Juli 2012 atau Selasa dini hari. Bagaimana selebrasi skuad 'La Roja'? Mari mengintip kedalam ruang ganti Spanyol usai penyerahan trofi.
Salah satu reporter UEFA.com, Graham Hunter, memiliki kesempatan langka untuk menyambangi pasukan Vicente Del Bosque saat pesta juara. Ternyata perayaan yang digelar tidak seheboh empat tahun lalu.
Nyanyian "Campeones, Campeones, oe, oe, oe" masih tetap berkumandang, namun tidak ada perayaan berlebihan atau sikap gila yang dilakukan para pemain.
Saat menjadi juara Piala Eropa 2008, Spanyol seakan meledak dalam euforia usai mengalahkan Jerman pada partai final. Bahkan saat pemain Jerman, Bastian Sweinsteiger, melakukan interview dengan salah satu televisi di mixed zone, pada pemain Spanyol cuek melakukan tarian conga sambil berbaris dan bernyanyi Viva Espana.
Kegembiraan itu pantas terjadi karena saat itu Spanyol baru berhasil meraih prestasi usai paceklik gelar selama 44 tahun. Jadi perayaan kala itu sempat membutakan mata para pemain.
Dua tahun lalu saat menjadi juara Dunia di Soccer City, Johanesburg Afrika Selatan, suasana juga tidak seheboh sebelumnya. Para pemain tampak kelelahanm tenang, dan tidak ada sikap ugal-ugalan para pemain.
Dan situasi di ruang ganti Olympic Stadium di Kiev pun semakin santai. Para pemain tampak seperti baru pulang dari pekerjaan sehari-hari tanpa ada masalah sedikit pun di kantor.
Ruang ganti dipenuhi anak-anak para pemain yang berlarian, menendang bola dan makan buah-buahan. Sedangkan para pemain sibuk bermain dengan sang buah hati dengan masih mengenakan seragam 'La Roja'. Tampak juga pangeran Felipe dari Spanyol turut hadir di ruang ganti dan berbincang dengan para pemain.
Para WAGs (istri dan kekasih para pemain) pun ikut berkumpul, sementara dua pemain Spanyol yang harus absen karena cedera David Villa dan Carles Puyol, juga ikut meramaikan meski sedikit disamping karena enggan merebut perhatian.
Beberapa pemain terlihat berbaris di sudut kanan ruangan untuk mengabadikan dengan trofi Henri Delaunay.
"Perasaan yang terasa adalah tim yang penuh pemain profesional yang sudah melakukan lebih dari yang diharapkan orang sebelumnya," tulis Hunter dalam blog di UEFA.com.
"Perbedaan terbesar sejak 2008 adalah seluruh skuad tidak ketagihan untuk merebut kemenangan, mereka 100 persen jelas soal tugas yang mereka emban, merebut kemenangan," lanjut reporter asal Inggris itu.
Aksi Spanyol di partai puncak memang seperti sebuah klimaks. Setelah dihajar kritik sepanjang awal musim karena dianggap terlalu membosankan, 'Tim Matador' langsung menunjukan kualitas seorang juara dunia pada laga puncak. Sekali lagi, Viva Espana!
sumber : http://bola.viva.co.id/news/read/332013-mengintip-ruang-ganti-spanyol-usai-juaraSalah satu reporter UEFA.com, Graham Hunter, memiliki kesempatan langka untuk menyambangi pasukan Vicente Del Bosque saat pesta juara. Ternyata perayaan yang digelar tidak seheboh empat tahun lalu.
Nyanyian "Campeones, Campeones, oe, oe, oe" masih tetap berkumandang, namun tidak ada perayaan berlebihan atau sikap gila yang dilakukan para pemain.
Saat menjadi juara Piala Eropa 2008, Spanyol seakan meledak dalam euforia usai mengalahkan Jerman pada partai final. Bahkan saat pemain Jerman, Bastian Sweinsteiger, melakukan interview dengan salah satu televisi di mixed zone, pada pemain Spanyol cuek melakukan tarian conga sambil berbaris dan bernyanyi Viva Espana.
Kegembiraan itu pantas terjadi karena saat itu Spanyol baru berhasil meraih prestasi usai paceklik gelar selama 44 tahun. Jadi perayaan kala itu sempat membutakan mata para pemain.
Dua tahun lalu saat menjadi juara Dunia di Soccer City, Johanesburg Afrika Selatan, suasana juga tidak seheboh sebelumnya. Para pemain tampak kelelahanm tenang, dan tidak ada sikap ugal-ugalan para pemain.
Dan situasi di ruang ganti Olympic Stadium di Kiev pun semakin santai. Para pemain tampak seperti baru pulang dari pekerjaan sehari-hari tanpa ada masalah sedikit pun di kantor.
Ruang ganti dipenuhi anak-anak para pemain yang berlarian, menendang bola dan makan buah-buahan. Sedangkan para pemain sibuk bermain dengan sang buah hati dengan masih mengenakan seragam 'La Roja'. Tampak juga pangeran Felipe dari Spanyol turut hadir di ruang ganti dan berbincang dengan para pemain.
Para WAGs (istri dan kekasih para pemain) pun ikut berkumpul, sementara dua pemain Spanyol yang harus absen karena cedera David Villa dan Carles Puyol, juga ikut meramaikan meski sedikit disamping karena enggan merebut perhatian.
Beberapa pemain terlihat berbaris di sudut kanan ruangan untuk mengabadikan dengan trofi Henri Delaunay.
"Perasaan yang terasa adalah tim yang penuh pemain profesional yang sudah melakukan lebih dari yang diharapkan orang sebelumnya," tulis Hunter dalam blog di UEFA.com.
"Perbedaan terbesar sejak 2008 adalah seluruh skuad tidak ketagihan untuk merebut kemenangan, mereka 100 persen jelas soal tugas yang mereka emban, merebut kemenangan," lanjut reporter asal Inggris itu.
Aksi Spanyol di partai puncak memang seperti sebuah klimaks. Setelah dihajar kritik sepanjang awal musim karena dianggap terlalu membosankan, 'Tim Matador' langsung menunjukan kualitas seorang juara dunia pada laga puncak. Sekali lagi, Viva Espana!
Baca juga - klik di sini Pics Hot