Kamis, 11 Oktober 2012

Sejarah Radio





[imagetag]

Radioadalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).

Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada 1873 oleh James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori dinamika medan elektromagnetik (bahasa Inggris: A dynamical theory =CE=BFf th=D0=B5 electromagnetic field), berdasarkan hasil kerja penelitiannya antara 1861 dan 1865.

SejarahRadio

Pada 1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan dan menerima gelombang radioketika dia menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan gangguan ke telepon buatannya. Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tapi hanya dibilang itu cuma merupakan induksi.

Adalah Heinrich Rudolf Hertz yang, antara 1886 dan 1888, pertama kali membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen, memperagakan bahwa radiasi radio transmitter dan menjadikannya sebuah bisnis

1906: De Forest menemukan vacuum tube

1920: Frank Conrad memulai KDKA di Pittsburg

1926: RCA memulai jaringan radio NBC

1934: Didirikankannya Komisi Komunikasi Federal

1949: Dimulainya era radio DJ

1970: Stasiun FM meningkat, mulai terdengar gaungnya dan sudah memiliki audience yang segmented

1996: Perilaku komunikasi menyebabkan banyak radio yang melakukan merger dan kerjasama

2000: Situs internet Napster diperintahkan untuk mengakhiri saling berbagi file di internet secara bebas

2002: Stasiun Radio Web setuju untuk berbagi sebagian keuntungannya untuk para musisi dan =C6=96=D0=B0b=D0=B5=C6=96 untuk menggunakan hak cipta musik.

Radio Satelit

Teknologi siaran radio mengalami revolusi dengan munculnya siaran radio berbasis satelit (satellite radio broadcast). Sejarahnya dimulai pada tahun 1992 di Amerika Serikat (AS). Saat itu, FCC (Federal Communications Commission) yang merupakan badan pengatur telekomunikasi di AS mengalokasikan sebuah spektrum di band frekuensi "S" (sekitar 2,3 GHz) untuk siaran nasional (di AS) berbasis satelit dengan menggunakan audio digital (digital audio radio service/DARS). Hanya ada empat perusahaan yang mengajukan diri untuk mendapat izin siaran.

Radio

Tahun 1997, FCC memberi izin kepada: CD Radio (yang berganti nama menjadi Sirius Satellite Radio) dan American Mobile Radio (yang berganti nama menjadi XM Satellite Radio). Masing-masing membayar lebih dari 80 juta dollar AS untuk menggunakan band atau pita frekuensi yang tersedia. Ternyata, hanya XM Radio-lah yang dapat melanjutkan bisnisnya dan mulai siaran secara nasional pada 25 September 2001. Sementara Sirius belum mampu menindaklanjuti, dengan gencar XM Radio menawarkan anekaprogramdan penerimaan audio berkualitas tinggi bagi penggemar home audio dan car audio. Dari pusat siaran (broadcast centre) di Washington DC yang mempunyai 82 studio digital, XM Radio memancarkan 101 saluran yang berisiprogramacara: musik, berita, wawancara atau talk =D1=95h=CE=BFw, olahraga, komedi, dan acara anak-anak. Ke-101 saluran itu dipancarkan bersama-sama ke satelit. Para pelanggan dapat menerima langsung dari satelit atau melalui stasiun pengulang (repeater) yang ada.

Penggabungan Radio Seluler

Kemudahan berbagai keperluan bisa diakses melalui ponsel berkat penggabungan teknologi RFID (Radio Frequency Identification) dengan teknologi selular. Teknologi RFID yang diterjemahkan oleh situs resmi RFID sebagai terminologi umum untuk menggambarkan sistem transmisi identitas (auto ID) secara nirkabel melalui gelombang radio. Auto ID ini mencakup bar codes, optical character readers dan beberapa teknologi biometrik seperti pemindai retina mata. Teknik Auto ID ini digunakan untuk mengurangi biaya tenaga kerja, efisiensi waktu, maupun membuat akurasi data lebih presisi dibanding cara manual.

Radio phone

RFID pada prinsipnya microchip yang bisa merespon sinyal radio dengan pemancar jarak jauh. Dengan tempelan antena -yang juga mikromayoritas RFID bekerja tanpa baterai karena untuk mengirim kembali responnya RFID memakai tenaga dari sinyal radio. Dengan singkatnya proses ini, tak heran perusahaan dengan proses monitoring barang bejibun seperti pasar swalayan banyak memanfaatkan kelebihan teknologi ini. Kelebihan RFID inilah kemudian mengusik minat vendor ponsel mengawinkannya dengan handset.

Nagaswarafm.com

Sumber

#db4ef9