Minggu, 07 Oktober 2012

Pasangan Sulit Ereksi? Waspada Sakit Diabetes!

 
Jika selama ini pasangan termasuk yang sulit ereksi, Anda perlu waspada dan minta si dia mengecek kadar gula darahnya. Menurut penelitian 35-75% pria yang menderita diabates akan sulit ereksi atau impoten.

Buat Anda yang belum paham, disfungsi ereksi atau impotensi adalah ketidakmampuan pria untuk memulai dan mempertahankan ereksinya. Masalah ini bisa terjadi pada setiap pria. Namun pria yang menderita diabates, akan mengalaminya 10-15 tahun lebih cepat ketimbang pria sehat.

Seperti dikutip dari WebMD, pria yang menderita diabates dan berusia di atas 50 tahun, kemungkinan akan punya masalah dengan ereksi 50-60%. Sedangkan pria penderita diabates yang berusia di atas 70 tahun, 95% mengalami kesulitan ereksi.

Kenapa Pria yang Sakit Diabates Sulit Ereksi?

Penyebab disfungsi ereksi pada pria yang menderita diabetes cukup kompleks mulai dari adanya kerusakan di syaraf, pembuluh darah dan fungsi otot. Padahal untuk bisa ereksi, pria harus memiliki pembuluh darah yang sehat, syaraf, hormon, dan gairah agar bisa terstimulasi secara seksual.

Penyakit diabates bisa merusak pembuluh darah dan syaraf yang mengontrol ereksi. Oleh karena itu, meskipun seorang pria mempunya hormon dan gairah yang cukup untuk bercinta, jika dia menderita diabates, belum tentu bisa ereksi.

Rusaknya pembuluh darah bisa membuat terhentinya produksi nitric oxide, senyawa kimia yang membuat otot dan arteri lebih rileks dan membiarkan darah mengalir ke penis. Kurangnya nitric oxide akan menyebabkan pembuluh darah mengerut dan membuat aliran darah ke penis tidak lancar.

Tidak hanya itu, menurut American Diabetes Association, 73% pria dewasa yang menderita diabates juga menderita tekanan darah tinggi. Kombinasi kedua hal ini akan semakin meningkatkan risiko rusaknya pembuluh darah sehingga semakin membuat darah mengalir tidak lancar.

Masalah kolesterol tinggi juga biasa terjadi pada penderita diabetes. Kolesterol jahat (LDL: low-density lipoprotein) ini bisa membuat pembuluh darah menyempit karena tumpukan lemak. Penumpukan lemak ini juga bisa terjadi di dinding arteri dan akhirnya membuat darah mengalir tidak lancar. Seperti sudah dikatakan di atas, aliran darah yang tidak lancar inilah yang bisa menyebabkan penis sulit ereksi.

Pengobatan Apa yang Bisa Dilakukan?

Untuk Anda yang pasangannya memiliki masalah ini, bukan berarti tidak ada solusinya. Dorong pasangan untuk memiliki gaya hidup yang sehat. Jangan malu juga untuk minta bantuan dokter jika masalah ini benar-benar sudah sulit diatasi.

Dokter biasanya akan memberikan obat-obatan seperti Viagra agar pasangan bisa kembali ereksi. Namun bukan berarti obat-obatan ini bisa dibeli dengan bebas, tanpa petunjuk dokter.

Penderita diabates juga biasanya memiliki masalah dengan jantung. Mengonsumsi obat-obatan di atas bisa membahayakan jantung jika Anda tidak melakukannya sesuai resep dokter.

Saat bertemu dokter, tanyakan juga pengobatan apa yang sebaiknya dilakukan. Selain dengan obat, pria yang menderita diabates juga bisa menjalani terapi seks, terapi intraurethral dan intracavernous injection therapy.