Kamis, 04 Oktober 2012

Mengenal Cara Kerja Perasaan Lelaki



[imagetag]

Apakah otak lelaki kurang emosional lebih baikuntuk membangun dan mempertahankan perkawinan?. Benarkah demikian?.



Penulis buku "The Mail Brain" Michael Gurianmenjawab dengan matap," Ya". Gurian memberi alasan dasarnya atas jawabanpositif ini dengan mengeksplorasi secara mendalam kecenderungan-kecenderunganbiologis lelaki secara dalam kehidupan emosionalnya. Menurutnya,kecenderungan-kecenderungan biologis ini sama pentingnya kecenderungan-kecenderunganbiologis perempuan.

1. LELAKI CENDERUNG MENANGGUHKAN REAKSIEMOSIONAL

Penelitian-penelitian belakangan menunjukkanbahwa lelaki membutuhkan waktu tujuh jam lebih lama daripada perempuan untukmemproses data-data emosi yang kompleks. Penelitian-penelitian terbaru tentangsaraf menguatkan fakta bahwa mengingat kondisi biologis otak lelaki "reaksiyang lambat" merupakan bagian dari cara kerja perasaan lelaki. Perempuan, tentusaja, juga dapat menunda reaksi-reaksi emosionalnya, dan lelaki pun dapatmenunjukkan reaksi-reaksi emosional secara sangat cepat. Akan tetapi secaraumum, hal-hal berikut ini benar:

Lelaki tidak akan segera mengetahui apa yangdirasakan ketika dia sedang merasakan, dan dia membutuhkan waktu yang lebihlama untuk memahaminya.

Lelaki tidak dapat mengungkapkan perasaan yake dalam kata-kata seketika itu, dan cenderung membutuhkan waktu yang lebihlama untuk mengungkapkannya kepada perempuan-jika dia memilih cara verbal.

2. LELAKI CENDERUNG MENGEDEPANKAN EMOSI FISIKDARIPADA EMOSI VERBAL (KATA-KATA)

Perempuan lebih banyak berbicara, lelaki lebihbanyak bertindak. Ini ungkapan klise tetapi seringkali benar. Perempuan lebihsuka duduk dan berbicara, sedangkan lelaki lebih suka berolah fisik. Sebagianlelaki terkadang suka membicarakan perasaannya, tetapi tentu saja tidak selamaperempuan ketika membicarakabnnya. Semakin banyak kandungan hormon testosteronpada lelaki (atau perempuan), semakin spasial dan fisikal proses emosionalnya.

Semakin banyak kandungan hormon esterogen/progesterondalam sistem otak lelaki, semakin banyak proses verbal-emosinal yangdilakukannya, dan makanya dia semakin cenderung mengumbar kata-kata. Akibatolah lelaki menanggapi stimulus emosional dengan proses fisik-terutama karenaotak lelaki cenderung melakukan proses ini dalam mengirim lebih banyak sinyalemosi ke batang otak-dia lebih mungkin merespons sebuah perasaan secara fisik.Hal ini dapat terjadi seperti berikut ini:

Jika lelaki merasa disakiti, dia lebihmungkin mengespresikan kesakitannya dengan memukul sesuatu.

Jika lelaki merasa tegang, dia lebih mungkinmengendurkannya dengan melakukan aktivitas fisik.

3. KETIKA MEMPROSES PERASAAN, LELAKIMENGENAKAN "TOPENG"

Disinilah pentingnya kemampuan perempuan dalammembaca isyarat-isyarat "topeng" lelaki. Mengingat kondisi biologis otaknya,lelaki lebih sulit mengungkapkan perasaanya daripada kaum perempuan. Denganukuran corpus callosum yang lebih kecil, lelaki memindah-mindahkan perasaanyadi pusat-pusat bahasa dalam otaknya tidak seperti yang terjadi dalam otakperempuan.

Sewaktu lelaki merasakan sesuatu, sinyalperasaannya mulai bekerja di dalam sistem limbic lalu naik ke neokorteks.Sinyal ini akan naik lagi ke belahan otak kanan. Akan tetapi, ia akan berhentidan hilang karena tidak diterima di sebuah pusat bahasa di belahan otak kiri.Dengan corpus callosum yang lebih kecil 25 persen daripada milik perempuan,otak lelaki lebih sulit menemukan sebuah jaringan lintas belahan daripada otakperempuan. Oleh karena otak perempuan memiliki 6 atau 7 pusat bahasa di belahankanan dan kiri, dan otak lelaki hanya memiliki 1 atau 2 pusat di belahan kiri,otak perempuan acapkali tidak membutuhkan lintas belakang untukmengidentifikasi dan mengungkapkan perasaannya secara verbal.

Sampai di sini, otak perempuan mempunyaisusana yang lebih baik untuk mengambil perasaaan ketika ia datang,memprosesnya, dan mengungkapkannya ke dalam kata-kata. Maka reaksi yangterlambat adalah sebuah adaptasi yang dilakukan lelaki untuk menutupi adaptasilainnya.

Otak lelaki menyesuaikan rendahnya kecepatanproses emosi dengan lebih menyembunyikan perasaannya. Ini menyebabkan otaklelaki lebih lama dalam memproses perasaan daripada yang diharapkan olehlingkungan eksternalnya. Jika lelaki hidup dengan perempuan, dia mungkin tidakakan memproses perasaan-perasaan yang dirasakan oleh si perempuan.

Otak lelaki akan kerapkali menyembunyikanperasaan orisinal di balik perasaan semu, atau justru menghindarinya. Sampaibatas-batas tertentu, setiap orang akan meyembunyikan perasaanya, dan lelakijauh lebih sering memakai cara ini daripada perempuan.

Sumber

#98fcde