Minggu, 07 Oktober 2012

Makan Junkfood, Gadis Ini Lumpuh



[imagetag]



Makanan siap saji seperti kentang goreng, ayamgoreng, dan burger adalah favorit hampir setiap anak, tak terkecuali MonikaSamaan (14). Namun nahas, gadis kecil asal Australia ini mengalami kelumpuhanakibat makan makan an sampah tersebut.



Kejadian bermula saat ayahnya membeli makanansiap saji pada 2005. Usai makan junkfood, Monika yang berusia tujuh tahunlangsung tak sadarkan diri dan dirawat selama enam bulan di rumah sakit. Diadididagnosa keracunan bakteri Salmonella yang mengakibatkan kerusakan otak.

Ayah, ibu, dan saudara laki-laki Monika jugamendapatkan perawatan rumah sakit di Sydney Australia, setelah mereka berbagimakanan seperti yang dimakan oleh Monika.

Setelah bangun, Monika tak mampu lagi bermainkarena kedua kakinya tak dapat digerakkan. Keadaan ini memaksa Monika duduk dikursi roda sepanjang waktu. Orang tuanya pun menuntut restoran cepat saji itusebesar AUS$ 8 miliar atau sekitar Rp74,7 miliar atas kejadian yang menimpaputri mereka.

Seperti yang dilansir dari The Herald Sun,sidang terkait tragedi ini dimulai sejak minggu lalu memutuskan pihak restoranharus membayar denda yang dituntut keluarga atas kejadian yang menimpa Monika.

Namun, pihak restoran membantah makanan merekalah yang menyebabkan kelumpuhan Monika. "Kami percaya bahwa bukti yang adatidak menyebutkan bahwa restoran kami penyebab dari tragedi itu. Kami akanmencari informasi lebih lanjut terkait hal ini, dan kami juga telah memutuskanuntuk mengajukan banding atas putusan pengadilan Rotham," kata pengelolarestoran tersebut kepada The Sun.

Menurut pengacara restoran, Ian Barker,"Kompensasi yang mereka minta terlalu besar, lagi pula keluarga itu belumbisa membuktikan bahwa yang dimakan adalah makanan yang dibeli di tempatkami."

Sementara pengacara Samaan, George Vlahakismengatakan putusan tersebut sangat melegakan, namun menginginkan agar perawatanMonika dilakukan sesegera mungkin. Sebab, otak Monika telah rusak parah danmenyebabkan kecacatan permanen. Dia bahkan tak mengenali keluarganya.

Monika yang kini tumbuh besar selalumembutuhkan bantuan dari saudaranya dan keluarganya untuk beralih dari satutempat ke tempat lain.

Sumber

#db4ef9