Minggu, 14 Oktober 2012

Inilah, Robosoccer Buatan Mahasiswa Uii





[imagetag] robosoccer buatan mahasiswa uii Mahasiswa Fakultas Tekhnologi Industri (FTI) UII Angkatan 2009 sukses meraih juara 2 Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) Divisi Robosoccer humanoid Regional III 2012 di Universitas Dian Nuswantoro Semarang, belum lama ini. Dalam kontes tahunan itu, panitia mengharus robot untuk bisa otomatis bermain sepakbola dengan rangka tubuh mirip manusia yang bisa berjalan, berlari, dan menendang bola.

Sayangnya timnya ini kalah dari tim Alfarobi UGM setelah melalui babak final yang cukup ketat. Merekaterpaksa menyerah dengan skor tipis satu poin setelah melalui babak penentuan yang menegangkan. "Kami kalah saat babak penalti, kalah tipis, satu angka," ujar Ahmad Martin Dagdo Subroto, mahasiswa teknik Mesin UII ketika dikonfirmasi Rabu (09/5/2012).

Martin menjelaskan, dua robot rancangannya bersama rekan satu timnya ini bisa diselesaikan dalam jangka waktu tiga bulan. Sebenarnya bisa lebih cepat namun karena disambi kuliah, maka pengerjaannya pun sedikit molor. Martin tidak sendirian, dalam pengerjaannya ia pun dibantu teman teman lainnya yang memiliki kemampuan dan keahlian di bidang yang berbeda beda.

Meliputi Muhammad Fatakhurrazaq (Programming, Teknik Mesin), Novian Mahardika Putra (Programming, Teknik Informatika), Agung Dedi Pratama (Programming, Teknik Mesin), serta Risma Arohcayana (Teknik Mesin, Designer/system).

Untuk membangun kedua robot itu, mereka setidaknya menghabiskan biaya hingga Rp 22 juta. Komponen termahal yakni berada di peralatan kamera yang dipasang di setiap robot. Satu unit kamera ini, dibeli seharga Rp 1,9 juta, sedangkan setiap robot membutuhkan kamera hingga tiga unit. Menurut Martin, kamera itu digunakan untuk mengenali obyek. "Jadi nantinya sebelum bergerak, robot dikasih perintah atau program untuk menyelesaikan suatu misi," tambahnya.

Dari segi kekuatan, robot ini pun terhitung kuat, memiliki tinggi hingga 40 cm, robot tersebut sanggup menahan beban hingga tiga kilogram. Sedangkan untuk kecepatan berlari dan berjalannya bisa disesuaikan berdasarkan perintah yang diberikan. Begitu pula dengan kekuatan menendang bolanya yang juga bisa diprogram sesuai keinginan operator.

Selain stabil, robot itu menurut Martin memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi. Wajar saja, untuk setiap robot, dilengkapi dengan 22 servo motor atau dynamo yang dipasang disetiap engsel untuk bergerak. Secara rinci, ada 12 buah motor di bagian kaki kiri dan kanan, ena, motor di tangan kanan dan kiri serta dua motor yang ditempatkan di bagian leher dan kepala. "Karena banyaknya motor, kami pun harus melengkapinya dengan dua buah catu daya. Ada catu daya dengan voltase 11,1 untuk menggerakan motor, sedangkan satu lagi berdaya 7,4 volt untuk menggerakan servo di kamera," ungkapnya.

Atas prestasinya itu, mereka berhasil meraih juara 2 di ajang kreatif robot cerdas regional III. Dengan demikian, mereka pun berpeluang maju dalam Kontes Robot Cerdas Indonesia tingkat nasional yang rencananya akan digelar di ITB Bandung. Meski begitu, Martin mengaku belum puas lantaran ia merasakan masih ada beberapa kekurangan dari robot buatannya itu.

"Perjuangan belum berakhir. Kami ingin memperbaiki kesalahan dan kekurangan komponen robot kami. Harapannya, kami bisa lebih baik dan berhasil menggondol juara utama

< type="" value="Tampilkan " />

Dari : tribunnews.com
#bcfda5


#bcfda5