Selasa, 09 Oktober 2012
Gambar Seram Bungkus Rokok Terbukti Cegah Perokok Kumat Lagi
Gambar peringatan bahaya merokok pada bungkus rokok akan diterapkan di Indonesia. Penelitian menemukan bahwa gambar peringatan yang mengerikan tersebut dapat membantu mantan perokok menahandorongan agar tidak merokok lagi .
Sampai saat ini, bukti penelitian menunjukkanbahwa gambar peringatan kesehatan pada bungkus rokok dapat mencegah orang yangmulai merokok serta remaja yang coba-coba merokok enggan membeli produktembakau itu. Namun penelitian masih belum menemukan apakah peringatan tersebutdapat membantu mantan perokok tetap menghentikan kebiasaanya.
Para peneliti menganalisis data dari surveitahun 2002 2009 terhadap hampir 2.000 orang mantan perokok. Survei inidilakukan untuk memantau keberhasilan Tobacco Control, kebijakan pengendaliantembakau di 4 negara yaitu Kanada, Australia, Inggris dan Amerika Serikat.
Para peneliti ingin mengetahui sejauh manaperingatan kesehatan pada bungkus rokok ini mempengaruhi mantan perokok danapakah peringatan tersebut berkaitan dengan tingkat kekambuhan yang lebihrendah.
Sejak tahun 2000 di Kanada, gambar peringatanyang diberikan mencakup separuh permukaan kemasan, baik di bagian depan maupunbelakang. Di Australia, kebijakan ini diperkenalkan pada tahun 2006 danmencakup 30% bagian depan dan 90% bagian belakang kemasan.
Inggris telah mencantumkan tulisan tentangbahaya merokok sebesar 30% bagian depan dan 40% bagian belakang kemasan sejaktahun 2002. Tulisan peringatan yang kecil sudah dicantumkan di bagian sampingbungkus rokok sejak tahun 1984 di Amerika Serikat.
Lebih dari separuh peserta survei tidak kumat merokok saat dihubungi lagi setahun kemudian, yaitu sebanyak 57,5%. Parapeserta ditanya mengenai seberapa sering melihat peringatan kesehatan padabungkus rokok sebulan sebelumnya.
Peserta juga ditanya apakah peringatan inimembuatnya berpikir tentang risiko kesehatan akibat merokok dan apakahperingatan tersebut cukup membantu mengendalikan dorongannya untuk tidakmerokok lagi.
Negara tempat tinggal peserta penelitianternyata mempengaruhi perbedaan kemungkinan untuk kambuh. Tingkat tanggapanterhadap peringatan kesehatan berbeda di setiap negara. Semakin menonjolperingatan yang dicantumkan, semakin sering diperhatikan oleh pesertapenelitian.
Tingkat kekambuhan ditemukan lebih tinggi padaorang yang terpapar isyarat yang berkaitan dengan rokok, misalnya memilikiteman yang perokok. Orang yang lebih sering melihat gambar peringatan lebihcenderung kambuh, namun hubungan ini gugur ketika mempertimbangkan doronganuntuk merokok.
Tingkat kekambuhan peserta yang mengakuperingatan bergambar membantu tetap berhenti merokok adalah sebesar 41%.Sedangkan peserta yang mengatakan gambar peringatan tidak banyak membantumemiliki tingkat kekambuhan sebesar 50%.
"Penelitian ini memberikan bukti bahwaperingatan kesehatan dapat membantu mantan perokok untuk tetap menghentikankebiasaanya. Namun cara yang membantu mantan perokok untuk tetap berhentimembutuhkan beberapa jenis peringatan. Misalnya, membuat alasan mengapa perlumenolak godaan untuk merokok lagi," kata peneliti seperti dilansirMedicalxpress.com.
Peneliti merekomendasikan agar profesionalkesehatan mendorong semua orang yang telah berhenti merokok untukmempertimbangkan peringatan pada kemasan sebagai alat yang berpotensi membantumelawan kebutuhan ingin merokok lagi.
Sumber