Selasa, 16 Oktober 2012

10 Orang Tewas Akibat Amuba Pemakan Otak

Sebuah parasit yang ditularkan melalui air yang dikenal sebagai amuba pemakan otak telah menewaskan sepuluh orang di kota terbesar Pakistan, Karachi. Menurut pejabat organisasi kesehatan dunia (WHO), anehnya sebagian besar korban justru tidak berenang di sungai yang terkontiminasi yaitu Naegleria Fowleri, Karachi, Pakistan tersebut.



[imagetag]

Kini para petugas tengah memeriksa air di berbagai tempat di Karachi. Khan juga menuturkan bahwa kasus ini terjadi hanya dalam empat bulan terakhir saja yaitu Maret-September. Untuk mencegah bertambahnya jumlah korban, para petugas kini meningkatkan klorin di saluran air umum dan mengimbau penduduk untuk menggunakan air yang telah direbus atau yang telah diberi klorin. Lantas, bagaimana amuba ini bisa sampai ke otak?

Khan menjelaskan, amuba yang hidup di air hangat dan kotor itu bisa menginfeksi saraf otak melalui hidung, saat korban berenang di sungai terkontaminasi. Gejala awalnya seperti sakit kepala, leher kaku, demam, dan sakit perut. Bila penderita tak segera ditangani, maka dapat mengakibatkan kematian dalam waktu sekitar seminggu.

Penyakit ini pertama kali terjadi di Karachi tahun 2006. Penyakit ini tidak hanya menewaskan warga Pakistan, tapi juga warga di negara lain seperti Amerika Serikat. Juli lalu, seorang anak asal Carolina Selatan Amerika meninggal karena terinfeksi oleh amuba ini, selain itu pada September lalu juga seorang lelaki yang mengajarkan putrinya berenang di barat daya danau Indiana meninggal akibat amuba pemakan otak.

Meskipun kasus ini tidak terjadi di Indonesia, tidak ada salahnya jika kita tetap waspada dan peduli dengan lingkungan sekitar kita. Kebersihan tentu dapat membawa perubahan yang positif, terutama saat musim hujan datang. Selain itu, jangan sembarangan bermain air di tempat yang kurang terjamin kesehatannya.

sumber
#98fcde